Minggu, 27 Januari 2013

Menyurutkan pengangguran dengan metode pengembangan kreativitas di Pontianakby eko ranchodas nuryadi




Pontianak merupakan sebuah ibu kota propinsi yang seharusnya dapat dijadikan contoh, baik dari segi tata ruang maupun dari segi ekonomi. Jika dilihat dari seni arsitektur dalam kota, Pontianak sudah menjadi salah satu kota megah dengan gedung yang tidak kalah dibanding dengan kota lain se Indonesia, akan tetapi Pontianak juga memiliki problem yang pada umumnya dimiliki oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu kemiskinan.
Dalam tulisan ini penulis akan sedikit memberi persamaan antara masalah kemiskinan dan masalah banjir yang sedang melanda ibu kota kita tercinta ini.
Seperti masalah yang sedang kita alami saat ini yaitu banjir yang melanda kota Pontianak, kemiskinan bukan masalah yang asing lagi bagi kota Pontianak yang kita cintai ini. Berikut akan dijelaskan cara memusiumkan masalah-masalah kemiskinan seperti halnya memusiumkan masalah banjir:
1. membuat lapangan pekerjaan lebih luas lagi
Jika banjir maka yang terjadi adalah saluran yang ada tidak cukup untuk melanjutkan arus. Begitu juga dengan kemiskinan, pengangguran yang terjadi karena lapangan pekerjaan di Pontianak ini tidak cukup untuk menampung tenaga mereka.
Sebenarnya lapangan pekerjaan di Pontianak ini tidaklah kurang, akan tetapi lapangan pekerjaan yang ada hanya membutuhkan sumberdaya manusia yang berintelektual. Apa jadinya jika ada air yang jernih kita memilih air yang lebih keruh.
Lapangan pekerjaan yang saya maksud disini yaitu misalnya,
a.       Pabrik meubel sosial kota Pontianak
Pabrik ini berisikan para tuna karya, para gelandangan dan para pengemis sebagai pekerjanya, selanjutnya diharapkan partisipasi pemerintah dan para donator untuk membangun dan mengelola pabrik ini. Mungkin pada awalnya pabrik ini membutuhkan kerja keras dari pihak-pihak terkait, namun akan sangat bermanfaat positif sekali jika pabrik ini sudah berdiri sendiri, dan dapat memberikan kontribusi lebih untuk kota Pontianak tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar